Minggu, 01 September 2013

Konvensional? Syariah? :D


Assalamualaikum

Selamat siang para pembaca sekalian, kali ini aku mau sharing pengalamanku sewaktu di bank syariah nih, aku menggunakan beberapa bank, baik konvensional maupun syariah, di depan rumah nenekku ini ada bank konvensional dan bank syariah yang berdampingan, namun sangat timpang.


         Di bank konvensional ini, sangat ramai, antiannya saja sampa nomer puluhan, bahkan aku pernah mendapat nomer 98 T_T lamaaaa, bukan hanya lama, tapi terkadang juga harus berdiri di dalam untuk mengantri, belum lagi parkiran yang sering sekali sampai memakan badan jalan. Untung saja ini bukan di kota besar seperti Jakarta yang pasti menimbulkan macet panjang gara-gara hal ini.
Lain lagi kalo di bank sebelahnya, Yup, bank syariah, hanya tergeletak beberapa sepeda motor dan antrian paling banyak yang aku alami hanya 2 orang. Dan yang paling aku suka di bank ini adalaahh.. semuanya mengucap salam! Mulai kita masuk bank, terbukalah pintu oleh bapak satpam yang ramah dan mengucap “Assalamualaikum, silakan” lalu bau wangi menyeruap di hidung ini. Di Teller cantik berjilbab yang ramah, juga di sapa salam di awal dan di akhir pelayanan dan salam lagi dari bapak satpam saat membukakan pintu untukku keluar, entah aku selalu tersenyum saat memasuki bank itu, suasana Islam yang indah sangat terasa, dimana semua orang saling salam atau saling mendoakan.
  
Saat menunggu prosesnya, sering kali aku melihat brosur-brosur yang ada. Fasilitas yang ditawarkan bank syariah tak kalah dengan bank konvensional, namun mengapa sangat timpang? ATM, mobile banking juga sudah tersedia, dan insya Allah lebih halal dan barakah. Sekalipun ada informasi yang kudapat dari salah satu social media, telah diakui oleh para pimpinan bank syariah bahwasanya ini belum sepenuhnya sesuai syariah ekonomi Islam, semua butuh proses dan masih berproses, namun praktisku tak ada salahnya untuk menggunakan yang lebih baik. Hal ini yang membuatku ingin mengetahui lebih jauh mengenai masalah pengaturan Ekonomi dalam Islam, aku sendiri mahasiswi Elektro, jadi pembahasan ekonomi ini hanya bisa ku dapat dari buku dan artikel-artikel yang ada di internet. Aku ada link yang aku dapat dari salah satu penulis buku ekonomi syariah, yakni bang Ahmad Ifham Sholihin (@ahmadifham twitternya) disini membahas mengenai dari A-Z ekonomi syariah, aku sering menyimpulkan dari Akad, sampai Zakatnya XD entah betul atau tidak, hehehe buat yang mau belajar nih linknya www.sharianomic.wordpress.com

Menurut singkatku, kenapa animo masyarakat kurang akan bank syariah karena mungkin mereka tidak menginginkan agama dibawa terhadap urusan ekonomi, Padahal, Allah lah yang mengatur semua urusan makhluknya dan tidak sedikit para ekonom non muslim mengakui keunggulan ekonomi dalam islam yang rahmatal lil alamin, mengapa yang muslim malah tidak? :/

Menurut mukadimah di bukunya bang ahmad ifham, juga disebutkan bahwa “memang tak mudah menerapkan ekonomi syariah dalam sistem sosio cultural bermasyarakat dan bernegara yang sudah ratusan tahun terinstall oleh sistem konvensional. Menurut sebagian yang lain, penerapan ekonomi syariah di bawah naungan sistem ekonomi konvensional, akan terkesan mencampuradukkan antara yang halal dan haram dan menimbulkan kesan bahwa ekonomi syariah dan konvensional pada praktiknya sama saja”

Kegiatan ekonomi konvensional yang sudah tertanam bertahun-tahun lamanya telah mengubah persepsi masyarakat, mengira bahwa ekonomi syariah atau bank syariah sama saja dengan bank konvensional. Bank Syariah tentu perlu berbenah, tak hanya sistem yang terus di syariah kan, namun persepsi masyarakat akan sistem ekonomi islam juga perlu di luruskan.

Ya begitulah pengalamanku, semoga memberikan ilmu dan manfaat bagi semua yang menbacanya, Terimakasih ya sudah menyempatkan waktu mengunujungi blog ku.. Wassalamua’alaikum ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar