Assalamualaikum
Selamat siang para pembaca
sekalian, kali ini aku mau sharing pengalamanku sewaktu di bank syariah nih,
aku menggunakan beberapa bank, baik konvensional maupun syariah, di depan rumah
nenekku ini ada bank konvensional dan bank syariah yang berdampingan, namun
sangat timpang.
Di bank konvensional ini, sangat
ramai, antiannya saja sampa nomer puluhan, bahkan aku pernah mendapat nomer 98
T_T lamaaaa, bukan hanya lama, tapi terkadang juga harus berdiri di dalam untuk
mengantri, belum lagi parkiran yang sering sekali sampai memakan badan jalan.
Untung saja ini bukan di kota besar seperti Jakarta yang pasti menimbulkan
macet panjang gara-gara hal ini.
Lain lagi kalo di bank
sebelahnya, Yup, bank syariah, hanya tergeletak beberapa sepeda motor dan
antrian paling banyak yang aku alami hanya 2 orang. Dan yang paling aku suka di
bank ini adalaahh.. semuanya mengucap salam! Mulai kita masuk bank, terbukalah
pintu oleh bapak satpam yang ramah dan mengucap “Assalamualaikum, silakan”
lalu bau wangi menyeruap di hidung ini. Di Teller cantik berjilbab yang ramah,
juga di sapa salam di awal dan di akhir pelayanan dan salam lagi dari bapak
satpam saat membukakan pintu untukku keluar, entah aku selalu tersenyum saat
memasuki bank itu, suasana Islam yang indah sangat terasa, dimana semua orang
saling salam atau saling mendoakan.
Saat menunggu prosesnya, sering kali aku
melihat brosur-brosur yang ada. Fasilitas yang ditawarkan bank syariah tak
kalah dengan bank konvensional, namun mengapa sangat timpang? ATM, mobile
banking juga sudah tersedia, dan insya Allah lebih halal dan barakah. Sekalipun
ada informasi yang kudapat dari salah satu social media, telah diakui oleh para
pimpinan bank syariah bahwasanya ini belum sepenuhnya sesuai syariah ekonomi
Islam, semua butuh proses dan masih berproses, namun praktisku tak ada salahnya
untuk menggunakan yang lebih baik. Hal ini yang membuatku ingin mengetahui
lebih jauh mengenai masalah pengaturan Ekonomi dalam Islam, aku sendiri
mahasiswi Elektro, jadi pembahasan ekonomi ini hanya bisa ku dapat dari buku
dan artikel-artikel yang ada di internet. Aku ada link yang aku dapat dari
salah satu penulis buku ekonomi syariah, yakni bang Ahmad Ifham Sholihin
(@ahmadifham twitternya) disini membahas mengenai dari A-Z ekonomi syariah, aku
sering menyimpulkan dari Akad, sampai Zakatnya XD entah betul atau tidak,
hehehe buat yang mau belajar nih linknya www.sharianomic.wordpress.com
Menurut
singkatku, kenapa animo masyarakat kurang akan bank syariah karena mungkin
mereka tidak menginginkan agama dibawa terhadap urusan ekonomi, Padahal, Allah
lah yang mengatur semua urusan makhluknya dan tidak sedikit para ekonom non
muslim mengakui keunggulan ekonomi dalam islam yang rahmatal lil alamin,
mengapa yang muslim malah tidak? :/
Menurut mukadimah
di bukunya bang ahmad ifham, juga disebutkan bahwa “memang tak mudah menerapkan
ekonomi syariah dalam sistem sosio cultural bermasyarakat dan bernegara yang
sudah ratusan tahun terinstall oleh sistem konvensional. Menurut sebagian yang
lain, penerapan ekonomi syariah di bawah naungan sistem ekonomi konvensional,
akan terkesan mencampuradukkan antara yang halal dan haram dan menimbulkan
kesan bahwa ekonomi syariah dan konvensional pada praktiknya sama saja”
Kegiatan
ekonomi konvensional yang sudah tertanam bertahun-tahun lamanya telah mengubah
persepsi masyarakat, mengira bahwa ekonomi syariah atau bank syariah sama saja
dengan bank konvensional. Bank Syariah tentu perlu berbenah, tak hanya sistem
yang terus di syariah kan, namun persepsi masyarakat akan sistem ekonomi islam
juga perlu di luruskan.
Ya begitulah
pengalamanku, semoga memberikan ilmu dan manfaat bagi semua yang menbacanya,
Terimakasih ya sudah menyempatkan waktu mengunujungi blog ku..
Wassalamua’alaikum ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar