Kisah untuk putraku - si Pendayung dan si Alim

Rasyad, ibu ceritakan satu kisah dari sirah bunda maryam, kisahnya seorang alim dan pendayung perahu, suatu ketika sang alim

sedang ingin menyeberang, dan di tepi danau hanya terdapat satu perahu yang sudah usang dan kotor milik seorang yang miskin, karna sangat butuh untuk menyeberang, sang alim terpaksa menaiki perahu tersebut
sepanjang perjalanan sang alim merasa tidak nyaman dengan kondisi perahu yahg kotor, beliau sibuk menjaga gamis nya agar tetap bersihli lalua berkata kepada sang pendayung,

"Sungguh kotor, jelek dan tidak terawat perahu ini, semoga saja kita dapat selamat sampai di seberang". Sang pendayung hanya diam walau sakit dalam hatinya. Kemudian sang alim bertanya
"Apakah kau tindakan pernah sekolah? belajar mengenai ilmu?"
sang pendayung menjawab " Tidak tuan, saya seorang miskin, satu-satunya ilmu yang saya tau adalah mendayung untuk mendapat rizki yang halal"
sang alim menimpali "Sungguh sia-sia hidupmu karena menjadi orang bodoh"

Tiba-tiba cuaca menjadi buruk, air mulai bergelombang dan perahu mulai oleng, sang alim hampir terjatuh dan sang pendayung mengulurkan tangannya untuk menolong, namun ditangkis nya karena terdapat kesombongan dan risih melihat tangan pendayung yang kotor dan kasar, kemudian sang pendayung bertanya  "Tuan, apakah tuan bisa berenang?"
sang alim menjawab "Oh tidak saudaraku"
sang pendayung berkata "Ah, hidup anda akan percuma karna sebentar lagi akan tenggelam"
Dalam kisah ini, salah satu ilmu yang tidak dimiliki dari sang alim adalah kerendahan hati.

Namamu Muhammad Alimur Rasyad yang berarti orang yang alim dan mendapatkan petunjuk
Kami tak hanya ingin kau menjadi orang yang berilmu nak, namun juga mendapatkan petunjuk dari Allah
karenanya banyak sekali orang yang pandai, yang berilmu namun ilmunya tak bermanfaat bagi orang lain dan agama Allah, justru ilmu dan kepandaiannya digunakan untuk kemaksiatan. semoga engkau selalu menjadi orang yang Allah beri petunjuk dan Allah mudahkan dalam mencari ilmu ya nak 😘