Alfin
Muzayyin, gadis manis yang ku temui siang itu di sebuah panti asuhan di
tumpang, Malang. Ia tinggal bersama puluhan anak panti lainnya yang senasib.
Wajah indah yang terbalut kerudung merah muda dengan senyum ceria yang
menggambarkan bunga dihatinya saat rombongan ku datang, mengisi sedikit waktu
bersama mereka, saling mengambil manfaat dalam acara 2 jam itu.
Awal ku datang, ia duduk di tengah gerombolan anak panti seumurannya, aku
langsung suka dengan wajah manisnya, diapun tersenyum sambil menganggukan
kepalanya kepadaku. Tak lama, aku duduk dan berkenalan, gadis yang masih muda,
masih 2 SMP dan sudah harus tinggal terpisah dari keluarganya. Siang itu aku
diminta untuk mensurvey sebuah candi untuk lokasi outbond, dan kuminta dia
menemaniku. Dari sanalah aku tahu bahwa ia dan kebanyakan anak yang tinggal di
panti itu masih memiliki keluarga, entah nenek, tante bahkan ibu. Dari
ceritanya, aku tau ada rindu yang tak terluapkan, ada air mata yang tertahan.
Bermain games, membuat prakarya dari sedotan, berbagi hadiah kecil dengan
mereka dan diakhiri dengan jalan-jalan ke sebuah kolam pemancingan yang
jaraknya cukup jauh dari panti. Sepanjang perjalanan itulah aku mengenal adikku
itu lebih jauh. Sepanjang jalan itu kulingkarkan tanganku dilehernya, dan ia
genggam tanganku. Ia ceritakan tentang ibunya dengan terbata. Ia masih punya
ibu yang aku tak kuasa untuk tau ceritanya saat melihat embun di pelupuk
matanya. Kata-kata yang selalu kuingat “aku kangen ibuk mbak” “Makasih
ya mbak, dan kakak-kakak semua, sudah membuatku tersenyum hari ini” huaaaaa
nyeeesss banget. Kusempatkan untuk mengambil beberapa gambar bersamanya.
Waktu pulang itu, hal yang paling berat yang kurasa. Menahan setiap luapan
emosi yang menyeruak. Ia menghindariku, aku tau ia tak ingin menumpahkan tangis
siang itu. Aku mengundurkan diri dari sana, banyak yang meminta minggu depan
untuk kami kembali. Dia masih menjauh dariku, aku merengkuhnya ke dalam
pelukku, kukatakan agar jangan lagi ada kesedihan diharinya, aku akan kembali lagi
adik manis, nanti kubawa rekanku yang lain. Dalam hatiku, detik itu, andai aku
bisa membawamu bersamaku menjadi bagian keluargaku, kan kubuat kau tersenyum
dan melupakan semua penat yang kau simpan selama ini.
Pelajaran berharga yang kudapat hari itu adalah, betapa berartinya sebuah
perhatian, walaupun itu sangat kecil, hanya dengan senyum saja, kau takkan
menduga apa efek yang bisa dihasilkan dari itu. Bersyukurlah kalau kau masih
dalam sebuah keluarga yang lengkap dan utuh. Ciptakan Quality Time dengan
keluargamu selagi kau mampu, entah jalan-jalan atau bercengkrama di ruang
keluarga. Semua indah saat kau mau membagi sedikit pikiran dan perhatian
untuk yang tercinta.
baguuus :) ayoo ayoo ke panti asuhan yoo :)
BalasHapusayookk, wes kangen dek alfin :*
Hapus