C i n t a itu

C i n t a itu

saat kau sudah berupaya mendaki gunung,

mengarungi samudra

dengan susah payah, untuk mencarinya

dan yang kau cari lenyap dalam sekejap

tapi masih tersisa senyum di wajahmu

karna kau sadar, itu bukan C i n t a mu

C i n t a itu,

saat kau masih bisa tetap tenang,

saat yang kau anggap C i n t a menghilang

karena kau sadar,
bahwa itu bukan C i n t a dari Sang Maha C i n t a

C i n t a itu, saat kau diam memendam,

menahan semua remuk redam,

dan kau hempaskan seluruh belenggu

mengalir dingin di sanubari

menarik senyum tulus dari hati

bahwa Sang Maha C i n t a tau yang ku C i n t a

C i n t a itu,

saat kau tetap yakin berujung manis

walau hatimu kian teriris

dan jalanmu penuh tangis

walau kesempatanmu sebesar gerimis

C i n t a memang tak melulu merah muda

tapi C i n t a selalu berakhir indah

saat ia tak berakhir indah

itu bukan C i n t a